" Selamat datang di portal bugis mali sipara'pe re'ba si pato'kong malilu sipakainge"

Jumat, 11 Desember 2009

Sastra

Segala pekerjaan pedang itu boleh dibuat dengan kalam Adapun pekerjaan kalam itu tiada boleh dibuat dengan pedang Dan beberapa ribu dan laksa pedang yang sudah terhunus Dengan segores kalam jadi tersarung(Raja Ali Haji, dalam Mukaddimah Kitab Bustan al Katibin)
Fokus utama sajian ini adalah kearifan lokal dalam sastra Bugis klasik. Sastra Bugis klasik meliputi Sure Galigo, Lontarak, Paseng/Pappaseng Toriolota/ Ungkapan, dan Elong/syair. Sastra Bugis klasik, seperti Galigo (yang dikenal sebagai epik terpanjang di dunia), Lontarak, Paseng(pesan-Pesan), dan syair mengandung kearifan masih sangat relevan dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal yang menjadi fokus utama meliputi bawaan hati yang baik, konsep pemerintahan yang baik (good governance), demokrasi, motivasi berprestasi, kesetiakawanan sosial, kepatutan, dan penegakan hukum. Kearifan itu memiliki kedudukan yang kuat dalam kepustakaan Bugis dan masih sesuai dengan perkembangan zaman.


Adapun ciri - ciri sastra Bugis Diantaranya:
Kearifan Lokal Bugis:
Kumpula Cerita Rakyat:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar