Fokus utama sajian ini adalah kearifan lokal dalam sastra Bugis klasik. Sastra Bugis klasik meliputi Sure Galigo, Lontarak, Paseng/Pappaseng Toriolota/ Ungkapan, dan Elong/syair. Sastra Bugis klasik, seperti Galigo (yang dikenal sebagai epik terpanjang di dunia), Lontarak, Paseng(pesan-Pesan), dan syair mengandung kearifan masih sangat relevan dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal yang menjadi fokus utama meliputi bawaan hati yang baik, konsep pemerintahan yang baik (good governance), demokrasi, motivasi berprestasi, kesetiakawanan sosial, kepatutan, dan penegakan hukum. Kearifan itu memiliki kedudukan yang kuat dalam kepustakaan Bugis dan masih sesuai dengan perkembangan zaman.
Adapun ciri - ciri sastra Bugis Diantaranya:
Kearifan Lokal Bugis:
- Bawaan Hati yang Baik (Ati Mapaccing)
- Konsep Pemerintahan yang Baik (good governance)
- Demokrasi (Amaradekangeng)
- Penegakan Hukum (Siri)
- Motivasi berprestasi (Reso)
- Kesetiakawanan Sosial (assimellereng)
- Kepatutan (Mappasitinaja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar